Saur adalah kelapa parut yang diberi bumbu kemudian di tumis dengan sedikit minyak sampai garing. Saur biasanya disajikan sebagai sambal tambahan untuk nasi kuning atau ketupat entil. Kadang saur juga di sajikan bersama nasi campur bungkus. Seperti nasi Jinngo yang terkenal di pulau Bali.
Kita bisa temukan kelapa parut di frozen-food section di local Asian market dengan harga kira-kira $3 sebungkus. Defrost kelapa parut ini dengan mendiamkan di ruang temperature selama 1 jam atau microwave 45 detik. Kemudian kelapa parut dipisah-pisahkan satu sama lainnya.
Bumbu yang saya pakai sangat sederhana. Lombok merah (yang pedas atau red bell pepper) dan sedikit cuka di blender dengan Magic bullet machine. Tumis bumbu ini bersama sedikit gula pasir dan beberapa daun jeruk nipis ( kafir lime leafs). Kalau tidak ada daun jeruk, kulit lime juga boleh dipakai (hilangkan semua bagian putih, pakai yang bagian hijau saja). Atau kita bisa ganti dengan sebatang serai yang dimemarkan,
Bumbu di tumis 30 detik, di atas api sedang, sampai daun jeruk mengeluarkan aroma yang harum. Masukkan kelapa parut. Aduk. Tambahkan sedikit garam. Turunkan api. Terus aduk-aduk lagi sampai saur matang dan kering. Kira-kira 35 menit an. Perlu diingat ketika kelapa parut masih lumayan basah, saur tidak perlu sering diaduk. Tapi begitu kelapa mulai sedikit kering, ( foto yang di tengah) saur harus diaduk-aduk sampai selesai. Kalau tidak, bagian saur yang menyentuh wajan cepat gosong.
Saur harus benar-benar kering untuk bisa tahan lama simpan di temperature suhu ruang. Jika anda merasa ragu dengan level kekeringan saur yang anda buat, sebaiknya simpan saur di dalam kulkas.
Selamat mencoba dan menikmati.
No comments:
Post a Comment