Saturday, September 3, 2016

Setangkai Daun yang Gugur. Part 1.

Ferona: “Awal pertemuan.”
Lokasi: Perayaan 17 Augustus, Indonesian potluck in the park. 

Piringku hampir penuh, tapi masih ada tempat untuk sepotong kare sapi dari panci di tengah meja. Ketika tanganku meraih  sendok untuk kare itu, tangan dia juga meraih sendok yang sama, akibatnya tangan kita tabrakan. 
     “Maaf…” kataku. 
     “Maaf…” kata dia dari seberang meja dengan senyum yang miring. 
     Mata kami bertemu. Aku menatap sepasang mata pengembara yang kesepian. Membuat jantungku berdetak gugup  seperti tali gitar kekencangan dipetik seniman tanpa pengalaman. 
    “Silahkan, anda dulu.”katanya. 
    Huh…uhh…..benakku tidak bisa berpikir. 
    Ia tersenyum lagi.
    Moment berikutnya, satu potong kare sapi yang empuk mendarat di piringku. 
     “Cukup?”tanyanya. 
     Aku hanya bisa mengangguk….pikiranku lepas landas entah kemana. 

No comments:

Post a Comment